Berita Choir

Obrolan dengan Malaikat...

Obrolan dengan Malaikat...
Share by kendsil
Thu at 4:48pm


Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, ” Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Tuhan diterima”.

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, “Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya”. Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. “Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. “Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku. “Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ” Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”. “Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?”, tanyaku. “Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata, “Terima kasih, Tuhan”.

“Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri”, tanyaku. Malaikat-ku menjawab, “Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.”

“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.”

“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.”

Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan … engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.”

“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.

“Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.”

“Jika engkau masih bisa mencintai … maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun.”

“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.”

“Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa diberkatinya kita semua.

“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu .”


Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

Renungan...

by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 21 at 8:14pm


Mungkin perikop ini jarang disampaikan di dalam pertemuan-pertemuan ibadah. Atau dalam pertemuan komunitas sel, persekutuan-persekutuan Kristen, dan dalam pemahaman Alkitab. Tetapi yang jelas firman Tuhan berikut ini dituliskan Paulus untuk jemaat di Korintus. Adakah kita harus mengabaikan bagian firman Tuhan melalui tulisan Paulus ini??? Apakah Paulus menuliskannya tanpa alasan? Gembala, penatua, pendeta, pembimbing rohani di gereja sebaiknya harus tegas mengenai hal ini!
Saudara, berbagai alasan yang bisa kemukakan untuk mengabaikan firman Tuhan yang satu ini. Tetapi adakah firman Tuhan ini adalah hal yang usang, tidak perlu dilakukan lagi pada masa ini??? Keadaannya tidak sesuai lagi dengan jaman sekarang? Atau, adakah gereja sudah kompromi dengan kebiasaan dan trend di dunia ini? Entahlah, saya berharap seluruh gereja Tuhan yang menjawab hal ini.
Marilah kita membaca dengan teliti perikop di bawah ini :

1 KORINTUS 11: 1 – 16

1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
2 Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.
12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.
13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
14 Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Hal-hal yang dapat kita pelajari :
1. Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya (ayat 4).
2. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
3. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
4. Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
… karena para malaikat? Apa maksudnya?
Para malaikat diperintahkan untuk menjaga engkau. Jadi bayangkan jika perempuan tidak memakai tanda wibawa di kepalanya?
Perhatikan Mazmur 91:9-12
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
5. Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Dalam kenyataan di dalam gereja tidak memperhatikan lagi hal-hal di atas, seperti yang disampaikan Paulus.
Adakah gereja telah melanggar firman.
Adakah Anda berbantah-bantahan dengan mengatakan tidak apa-apa perempuan berambut pendek atau memotong rambutnya? “Dan pria berambut panjang, oke-oke saja?”
Mungkin Saudara berkata, “bagus juga perempuan berambut pendek?” “Cantik”.
Hemmm …
Saudara patut mempertimbangkan ulang hal ini.

Horas,
by Rinto Rain Barry Nainggolan

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

Renungan

share by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 15 at 6:50pm Reply



Roma 1 : 1 – 13

1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
6 Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
7 atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Dari perikop di atas ada beberapa hal yang dapat kita renungan :

1. Sungguh-sungguh giat untuk Allah, dengan pengertian yang benar.

Banyak orang giat dalam melayani tetapi tidak tahu persis apa yang mereka lakukan itu. Mungkin karena orang lain melakukan demikian merekapun melakukannya tetapi tidak jelas mengerti apa yang mereka sedang lakukan dan lebih parah lagi menuntut orang lain melakukannya demikian pula.
Untuk itulah setiap anak Tuhan yang melayani, harus dengan pengertian yang benar dengan dilandasi firman Tuhan. Atau firman Tuhan berkata apa terhadap pelayanan kita yang sungguh-sungguh giat untuk Allah itu. Jangan sampai kita disesatkan! Jangan kita melakukannya karena hikmat manusia atau pikiran pribadi.



Coba kita lihat contoh di dalam Lukas 10:38
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Kita ambil contoh lain yang sering terjadi di gereja Tuhan abad ini :

* bahasa roh
Tidak ada yang salah dengan giat berbahasa roh. Perlu diingat berbahasa roh itu adalah tanda bagi orang yang tidak beriman (1 Korintus 14:22).
Tetapi orang berbahasa roh karena suatu kebiasaan dalam ibadah dan tanpa pengertian yang benar maka tidak berguna!
Saya pernah mendengar baru-baru ini suatu persekutuan mengajarkan jemaat yang hadir agar berbahasa roh dengan keras, dan pada waktu makanpun berbahasa roh. Bahkan ada yang mengajarkan lafal bahasa roh. Bahasa roh tidak dapat diajarkan! Bahasa roh adalah karunia dari Tuhan. Apakah semua orang yang lahir baru harus berbahasa roh??? (Mungkin kalangan karismatik terkejut mendengat hal ini) Tidak ada satu ayatpun di dalam Alkitab yang mengatakan demikian.
Saya berharap agar setiap kita yang percaya agar membaca Alkitab dan belajar darinya, agar tidak disesatkan! Mari kita meminta kepada Allah hikmat untuk mengetahui rahasia yang terkandung dalam firmanNya.
Tuhan berkenan jika seseorang memiliki iman, bukan yang lain. Bukan karena kita punya karunia yang hebat bagi kebanyakan orang.

* Perjamuan Kudus
Perjamuan Kudus bukanlah dilakukan karena kebiasaan yang dilakukan gereja tiap awal bulan atau waktu-waktu yang ditentukan oleh gereja, bahkan setiap minggu. Bukan karena kebiasaan, tetapi ada makna yang terkandung di dalamnya dan tidaklah dilakukan dengan sembarangan.

Kalau kita membaca 1 Korintus 11:23-31,
Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

Saya percaya ada kuasa di dalam perjamuan yang kita sebut Perjamuan Kudus (di dalam Alkitab disebut dengan perjamuan saja, atau perjamuan malam, dan lain sebagainya). Mungkin ini pula yang menyebabkan ada gereja yang menggabungkan pelayanan Perjamuan Kudus dengan pelayanan kesembuhan ilahi atau mukjizat kesembuhan. Tetapi jika ada orang atau jemaat mengganggap bahwa dengan perjamuan itu mereka disembuhkan adalah sesuatu yang keliru! Roti dan anggur yang kita makan dan minum tidak berarti apa-apa tanpa pengertian kita yang benar. Roti dan anggur hanyalah benda ciptaan Tuhan yang dipakai dalam perjamuan, tetapi percayai dan dengarkanlah Tuhan Sang Pencipta itu sendiri.
Perjamuan sebenarnya diadakan sebagai peringatan akan Tuhan! Bahwa Tuhan Yesus mati bagi semua orang untuk menebus dosa-dosa dan memberikan kehidupan yang kekal bagi kita.
Dan itu yang kita beritakan! Bukan hanya mukjizatnya!

2. Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya. Hukum taurat tidaklah menyelamatkan kita. Ingat ketika seorang muda yang bertanya kepada Yesus, "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Matius 19:16-24). Dia sudah menuruti perintah Allah atau hukum Taurat. Tetapi itu tidaklah cukup. Dia harus datang dan mengikut Yesus!

Kebenaran karena iman berkata "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu”. Jika kita mengaku dengan mulut, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan.

Jadi orang diselamatkan dan dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat, tetapi karena kita mengaku dengan mulut, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan.
Baru kemudian kita melakukan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Terpujilah Tuhan, barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.

3. Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Tidak karena hamba Tuhan yang berdoa bagimu, yang menyebabkan kamu diselamatkan, tetapi karena kamu berseru kepada Tuhan. Semua kita sama dihadapan Tuhan.Tuhan tidak pernah membeda-bedakan suku, ras, agama, antar golongan. Tuhan mendengarkan semua orang yang percaya kepada-Nya dan berseru di dalam nama Yesus Kristus Tuhan.


Haleluyah.
Horas,
Rinto Rain Barry Nainggolan


Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

RIWAYAT MUSA

share by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 10 at 10:10pm Reply
Keluaran 2 : 1 – 15

1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.

Inilah awal kisah Musa. Pertanyaannya mengapa Musa yang dipilih oleh Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir?
Orang tua Musa adalah seorang yang tinggal di rumah seorang Lewi yang menikah dengan anak perempuan seorang Lewi.
(tafsiran ini diambil berdasarkan terjemahan dari AV – 1769 Authorised Version (KJV)).
Pada masa kecilnya dia harus mengalami disembunyikan agar tidak dibunuh atas perintah firaun dan dilepaskan ibunya ke sungai Nil untuk menghidari ditemukan. Di sinilah kehidupan Musa bermula ketika dia ditemukan putri firaun. Kebetulankah? Saya percaya ada destination/tujuan Allah terhadap kehidupan seseorang. Musa tidak mati dibunuh, sementara banyak bayi-bayi lain harus meregang nyawa. Tuhan membangkitkan belas kasihan putri firaun agar tidak menyerahkan Musa kecil kepada firaun untuk dibunuh. Pada masa kecil Musa tetap diasuh ibunya dan pendidikan usia dininya ditangan ibunya seorang keturunan Lewi, bangsa Isreal. Didikan ini pulalah yang mempengaruhi watak Musa. Ingat, pendidikan di usia dini sangat mempengaruhi sifat dan watak dari seseorang. Dia cinta kepada kaumnya dan seorang pembela bagi kaumnya. Itulah yang menyebabkan Musa membunuh seorang Mesir yang memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudara sebangsanya.

Mengapa Musa yang dipilih Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir??? Musa adalah dari keturunan suku Lewi. Bukankah Suku Yehuda yang dinubuatkan Yakub seperti yang dituliskan dalam Kejadian 49:8-12 yang akan menjadi pemimpin?

Dan fakta hidup Musa …

a. Musa adalah seorang buron kasus pembunuhan di Mesir
Lihat Kejadian 2 ayat 12

b. Lagi pula Musa tidak pandai bicara
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10)

c. Tidak didengar Orang
Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!" (Keluaran 6:12)

Mengapa Allah memilih Musa?
Jawabannya sederhana ...
1. Tuhan mengenal nama Musa dan Musa mendapat kasih karunia dihadapan Allah.



Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. (Keluaran 33:12)

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." (Keluaran 33:17)

2. Musa karib dengan Allah

Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri. (Imamat 10:3)

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Keluaran 33:11)

3. Musa lembut hatinya

Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (Bilangan 12:3)

4. Bergantung sepenuhnya kepada Allah

Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. (Keluaran 33:15)

Suatu pengalaman berkenaan dengan cita-cita :
Saya dilayani pertobatan dan lahir baru di jakarta tahun 1991 sewaktu masih SMA di Jakarta Timur, yaitu di pelayanan Dulos yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ruyandi Hutasoit. Tetapi kerohanian tidak bertumbuh karena tidak ada pembimbingan yang intensif. Tahun 1992 saya melanjutkan study ke Bandung. Di Bandung pada awalnya saya enggan untuk ikut persekutuan. Tetapi karena ajakan berkali-kali dari teman satu kontrakan, sayapun bersedia untuk ikut ke persekutuan. Itu terjadi kira-kira tahun 1993. Setelah mengalami kasih dan kuasa Tuhan, sayapun akhirnya memutuskan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Saya pun ikut dalam pembinaan kerohanian dengan Pemahaman Alkitab di persekutuan Boromeus. Dan tahun 1999, sayapun pernah di tahbiskan menjadi seorang diaken. Bersyukur setelah tahun 1993 itu, saya melayani dalam berbagai bidang di antaranya membuka persekutuan; pelayanan misi ke daerah-daerah seperti Tulang Bawang-desa Balian - Lampung, Losari, Purwakarta, Pangandaran, Pameungpeuk, Pati; Pembicara di berbagai persekutuan di Bandung; pembicara dalam seminar, dan lain-lain; Salah satunya yang akan saya saksikan berikut ini :
Semasa kecil saya bercita-cita menjadi seorang tentara. Tetapi karena tinggi tubuh saya hanya 158 sehingga tidak mungkin lolos seleksi, maka sayapun mengubur cita-cita itu. (saya akhirnya menemukan panggilan hidup sebagai seorang guru/pendidik) Tuhan adalah penghibur bagiku terhadap cita-citaku. Suatu waktu, saya diundang dengan undangan resmi sebanyak dua kali yang ditandatangani seorang Letkol untuk melayani persekutuan hari jumat tentara-tentara Kristen sesko TNI di jalan Aceh, Bandung sekitar tahun 1997. Sayapun ragu untuk menerima tawaran ini. (Perlu saya sampaikan, saya sebenarnya seorang yang demam panggung, tidak pandai bicara) tetapi karena tidak ada alasan untuk menolak, maka sayapun memberanikan diri untuk melayani di sana. Saya berpikir akan melayani tentara-tentara yang baru pelatihan. Ketika hari yang ditentukan sayapun menghadiri persekutuan tersebut. Ketika hendak memasuki ruangan persekutuan saya disambut seorang prajurit yang memberi hormat dan bahkan ketika masuk ke dalam ruangan saya disambut peserta persekutuan yang dipenuhi sejumlah tentara dengan berdiri sambil memberi hormat pula. (dalam keadaan ini, saya merasa asing karena tidak pernah mengalami sebelumnya) Ketika saya memperhatikan peserta persekutuan yang datang saat itu sayapun kaget ternyata yang hadir tidak seperti yang saya bayangkan. Yang hadir diantaranya ada tentara berpangkat kopral, sersan, kapten, mayor, letnan kolonel, dan brigadir jendral (bintang satu). Pada waktu itu saya dengan percaya diri memberitakan firman Tuhan dengan berani. Setelah melayani di sana, seakan-akan Tuhan memberi penghiburan kepada saya, bahwa walaupun saya tidak menjadi seorang tentara seperti cita-cita masa kecil, tetapi setidak-tidaknya saya pernah melayani tentara, dihormati tentara, disalami tentara.
Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
Adakah saudara meragukan kasih dan kuasa Tuhan???
Mari alami kasih dan kuasa Tuhan.
Mari alami persekutuan indah dengan Tuhan.
Tuhan memberkati kita.
Horas,
Rinto Rain Barry Nainggolan

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

"Dibalik Hati Seorang Ayah"

Thursday, February 25, 2010 at 11:28am
Di balik hati seorang ayah
share by some note @FB
________________________________________

"Dibalik Hati Seorang Ayah"

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"



Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?

Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.

Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Ayah tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Ayah telah menyelesaikan tugasnya....

Ayah, papa Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..


Ayah... your the best !!!


Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

Renungan

share by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 2, 2010 at 11:52pm 

1 TESALONIKA 4 : 1 – 12

1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
12 sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.


Renungan :

Yang pertama : hidup berkenan kepada Allah.
Dikatakan bahwa jemaat di Tesalonika telah menuruti hidup berkenan kepada Allah. Paulus tidak berhenti dengan kalimat dalam suratnya yang dikirimkan kepada jemaat Tesalonika. Dikatakan “tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi”.
Dalam Alkitab King’s James Version, kalimat akhir pada ayat 1 : abound more and more = berkelimpahan lebih dan lebih lagi.
Jemaat Tesalonika menuruti untuk hidup berkenan kepada Allah, namun ada ukurannya hidup berkenan kepada Allah dan jemaat harus melakukannya dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Kita bisa melihat salah satu contoh kisah Nuh dalam Kitab Kejadian 6 : 22, Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. Itulah hidup yang berkenan kepada Allah. Bacalah Alkitab untuk mengetahui perintah Allah bagi kita.

Yang kedua : kasih persaudaraan
Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia (lihat ayat 10). Luar biasa, jemaat di Tesalonika telah melakukan kasih persaudaraan bahkan di seluruh wilayah Makedonia.
Yang menarik adalah kalimat, Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
Dua kalimat ini seakan-akan kontradiktif atau bertentangan. Di satu sisi, jemaat Tesalonika sudah melakukan kasih persaudaraan di seluruh wliayah Makedonia dan di sisi yang lain mereka dinasihati supaya melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh lagi.
Hemmm …
Iya, memang jemaat Tesalonika sudah melakukan kasih persaudaraan, hanya harus lebih bersungguh-sungguh lagi. Seperti umumnya kita mengasihi saudara seiman dan juga orang lain, kita melakukannya seperti biasanya orang melakukannya. Saling tolong menolong, berbagi, berempati satu dengan yang lain, bertegur sapa, saling mendoakan, makan bersama, saling memperhatikan, dan lain sebagainya sedemikian itu saya percaya itupun dilakukan oleh jemaat Tesalonika.
Apa maksudnya?
Kasih persaudaraan yang demikianpun dilakukan oleh orang yang belum percaya! Mungkin mereka melakukannya lebih baik (bukan bermaksud untuk menarik kesimpulan yang demikian). Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. (Lukas 6:32)
Dalam Alkitab King’s James Version, kalimat akhir pada ayat 10 : increase more and more = bertambah, meningkat lebih dan lebih lagi. Jadi seharusnya kita mengasihi harus meningkat lebih dan lebih lagi menuju kesempurnaan kasih seperti yang Tuhan kehendaki dalam Yohanes 15 : 13, yaitu tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22 : 39)
Mudah diucapkan, tetapi tentu kita mengerti tidak mudah untuk melakukannya. Saya coba untuk menggambarkan mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri.
Ada sebuah kisah, seorang karyawan perusahaan kontraktor di mana dia bertugas sebagai supervisor pembangunan rumah-rumah dan vila. Dia bekerja begitu profesional, disiplin dan hasil pembangunan rumah-rumah dan vila itu bagus, rapih dan kualitasnya baik pula. Dia seorang pekerja keras dan sangat dipercaya oleh atasannya. Dia sudah bekerja dengan atasannya begitu lama, tetapi kurang mendapat penghargaan yang cukup. Gajinya sudah sekian tahun tidak naik. Bahkan rumahpun dia tidak punya bahkan sekarang masih mengontrak rumah. Di dalam hatinya dia menanti-nantikan memiliki rumah sendiri yang bagus. Kelama-lamaan timbul kekesalan dan kekecewaan di dalam hatinya kepada atasannya. Suatu waktu dia dipanggil atasannya dan diberi perintah untuk membangun sebuah rumah. Rumah itu harus besar, megah dan kualitasnya harus bagus. Dengan bersungut-sungut dia menerima perintah untuk membangun tersebut. Dia berpikir untuk membangun rumah itu asal-asalan saja. Karena kekecewaannya kepada atasannya, dia hendak membangun rumah itu dengan kualitasnya biasa. Bahan bangunan yang digunakan dipilih yang biasa pula. Singkatnya dia membangun rumah itu seadanya. Sampai waktu yang ditentukan, diapun menyelesaikan tugas tersebut, lalu menghadap dan melaporkannya kepada sang atasan. Sang atasan memuji supervisioner atas semua pekerjaannya selama ini. Dan ingin memberikan sebuah hadiah kepadanya. Dan hadiah itu adalah sebuah rumah, yaitu rumah yang terakhir dibangun oleh supervisor. Ketika mendengar hal itu, supervisor tertunduk lesu dan tidak menyangka bahwa rumah yang di bangun terakhir dengan seadanya itu adalah rumah yang dihadiahkan kepadanya. Dengan sedih dia harus menerima kenyataan, yang dia pikir rumah itu di bangun untuk orang lain, ternyata adalah miliknya. Jikalau dia membangun dengan sungguh-sungguh, maka dia akan memiliki rumah yang bagus, rapih dan kualitasnya baik.

Saudara yang dikasihi Tuhan. Marilah kita melakukannya dengan dengan lebih bersungguh-sungguh. Amin.
Horas,
Rinto Rain Barry Nainggolan

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By freedoo Baca Selengkapnya......

Copyright © 2009 - Choir Gbi Sukawarna Bandung - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template