by Rinto Rain Barry Nainggolan
March 21 at 8:14pm
Mungkin perikop ini jarang disampaikan di dalam pertemuan-pertemuan ibadah. Atau dalam pertemuan komunitas sel, persekutuan-persekutuan Kristen, dan dalam pemahaman Alkitab. Tetapi yang jelas firman Tuhan berikut ini dituliskan Paulus untuk jemaat di Korintus. Adakah kita harus mengabaikan bagian firman Tuhan melalui tulisan Paulus ini??? Apakah Paulus menuliskannya tanpa alasan? Gembala, penatua, pendeta, pembimbing rohani di gereja sebaiknya harus tegas mengenai hal ini!
Saudara, berbagai alasan yang bisa kemukakan untuk mengabaikan firman Tuhan yang satu ini. Tetapi adakah firman Tuhan ini adalah hal yang usang, tidak perlu dilakukan lagi pada masa ini??? Keadaannya tidak sesuai lagi dengan jaman sekarang? Atau, adakah gereja sudah kompromi dengan kebiasaan dan trend di dunia ini? Entahlah, saya berharap seluruh gereja Tuhan yang menjawab hal ini.
Marilah kita membaca dengan teliti perikop di bawah ini :
1 KORINTUS 11: 1 – 16
1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
2 Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.
12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.
13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
14 Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.
Hal-hal yang dapat kita pelajari :
1. Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya (ayat 4).
2. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
3. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
4. Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
… karena para malaikat? Apa maksudnya?
Para malaikat diperintahkan untuk menjaga engkau. Jadi bayangkan jika perempuan tidak memakai tanda wibawa di kepalanya?
Perhatikan Mazmur 91:9-12
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
5. Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
Dalam kenyataan di dalam gereja tidak memperhatikan lagi hal-hal di atas, seperti yang disampaikan Paulus.
Adakah gereja telah melanggar firman.
Adakah Anda berbantah-bantahan dengan mengatakan tidak apa-apa perempuan berambut pendek atau memotong rambutnya? “Dan pria berambut panjang, oke-oke saja?”
Mungkin Saudara berkata, “bagus juga perempuan berambut pendek?” “Cantik”.
Hemmm …
Saudara patut mempertimbangkan ulang hal ini.
Horas,
by Rinto Rain Barry Nainggolan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar