Berita Choir

ARTIKEL


:. Jadi cowok idaman gak harus keren....



SENIN, 4 MEI 2009 | 12:07 WIB
Kita sering kali memiliki gambaran tentang pria idaman yang diharapkan bisa menjadi pasangan. Istilahnya, tipe pria yang kita sukai. Ada yang menggambarkan tipe tersebut dari segi fisik saja, seperti, "Yang kulitnya putih, tinggi, pakai kacamata." Atau (kaum pria umumnya), "Ingin yang berambut panjang, putih, cantik." Untuk yang tidak memedulikan fisik, karakter rupanya juga sangat penting, seperti, "Yang suka olahraga, kocak, enggak usah kerja kantoran yang penting pintar cari duit!" Kriteria yang dilontarkan umumnya sangat spesifik, dan kita pun cenderung akan mencari pria dengan gambaran seperti itu.

Masalahnya, kita sering mencampuradukkan antara pria impian dan pria dalam dunia nyata. Pria impian, atau tipe pria yang kita sukai, umumnya memberikan gambaran ideal mengenai sosok seorang pria, menurut versi kita masing-masing. Adapun pria dalam dunia nyata, tentunya pria dengan segala kelebihan dan kekurangan, yang kita temui dalam hidup sehari-hari. Tidak semua dari pria "nyata" ini memenuhi karakter yang Anda impikan; mungkin si dia tidak bisa main musik, tetapi ia mampu memenuhi harapan-harapan Anda untuk menjalani hubungan yang harmonis.


Dalam kenyataannya, tak semua orang mampu menemukan pria dengan tipe yang diinginkannya. Sebab, sering kali setelah satu-dua kali kencan (mungkin juga setelah menjalin hubungan beberapa bulan), terasa bahwa satu sama lain tidak saling "klik". Mungkin saja kita memaksakan diri kita untuk menerima seseorang karena kita menganggapnya telah memenuhi tipe yang kita inginkan, seperti berambut cepak, bergaya petualang, atau yang sedikit liar. Sementara, kita melupakan hal yang lebih penting: apakah kita dapat menerima sifat-sifatnya? Ternyata tidak, dan inilah yang membuat hubungan tidak berjalan lama. Tentu, ada pula orang yang beruntung dapat menemukan pria dengan tipe pilihannya, dan langgeng selamanya. Namun, sadarkah Anda, bahwa kegagalan kita membina hubungan sering kali disebabkan kita terlalu membatasi pilihan akan pria-pria yang dapat kita kencani?

Melihat kemungkinan ini, mungkin ada baiknya kita tidak membatasi diri dengan menyodorkan tipe-tipe yang kita inginkan saja. Bagaimana agar kita tidak terjebak dengan kriteria yang sudah kita tentukan tersebut?
Cobalah membuka diri terhadap pria-pria yang Anda kenal. Mungkin Anda selalu menyukai pria-pria badung yang populer, menarik, selalu menjadi pusat perhatian. Mereka mampu membuat Anda merasa beruntung bisa memiliki mereka. Namun, sering kali wanita juga tidak mampu memenangkan persaingan dengan pekerjaan, hobi, atau wanita lain yang dijumpai para bad boys ini. Pada akhirnya, Anda hanya merasa lelah karena "digantung" melulu. "Saya lalu mencoba menjalani hubungan dengan pria yang awalnya terlihat kalem dan serius. Ternyata dia orangnya tulus, senang memberi perhatian, dan selalu ingin menemani saya. Dia juga selalu mendukung segala aktivitas saya. Sekarang, saya sudah menikah dengannya! Kebahagiaan itu datangnya enggak terduga," begitu kata Tiara (36), bukan nama sebenarnya, kepada Kompas.com. Bila tidak mencoba, Anda tak akan tahu apakah si dia cocok untuk Anda atau tidak, kan?

Perluas zona pergaulan Anda. Bila semula Anda hanya senang berkumpul di lingkungan penggemar otomotif, misalnya, ikuti juga teman-teman yang banyak bergaul dengan lingkungan film, pemusik, atau LSM, apa saja yang semula Anda anggap tidak mewakili diri Anda. Sekali lagi, bila tidak mencoba melihat di lain tempat, Anda tidak tahu siapa yang akan Anda temui di sana. Tidak ada ruginya, kok!

Tidak menggeneralisasi karakter pria. Seorang rekan Kompas.com mengatakan, ia ingin memiliki kekasih orang asing karena pria-pria Indonesia umumnya tidak mau menerima jika perempuan pasangannya lebih pintar, atau memiliki karier. Dari pernyataannya, terlihat bahwa ia hanya menggeneralisasi. Tidak mungkin bukan, 2-3 pria Indonesia yang pernah dikencani (dan mengecewakannya) dapat mewakili karakter semua pria Indonesia lainnya? Kemungkinan besar, rekan ini hanya bergaul dengan pria-pria dari lingkungan yang kurang menghargai wanita yang memiliki karier. Belum tentu pria berkewarganegaraan asing otomatis akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, bukan?
By KOMPAS —

DIN

CINTA ITU BUTA?
Date : 27 April 2009

Seorang cewek maksa cowoknya ngasih tahu apa alasan dia mencintai dirinya. Si cowok bilang kalo dia gak tau alasannya kenapa. Tapi gara-gara maksa terus, akhirnya si cowok bilang kalo alasannya adalah lantaran ceweknya cantik, perhatian dan suaranya merdu.

Satu kali, si cewek kecelakaan. Dia jadi lumpuh, wajahnya terkena luka bakar dan bisu. Lalu cowoknya pun menulis surat kepadanya:

"Dulu aku bilang kalo alasanku mencintaimu adalah karena kamu cantik. Kini wajahmu nggak cantik lagi, karena itu aku nggak lagi mencintaimu."

"Dulu aku bilang kalo alasanku mencintaimu adalah kamu perhatian. Kini kamu lumpuh dan nggak bisa memperhatikan aku lagi. Karena itu aku nggak bisa lagi mencintaimu"

"Dulu aku bilang kalo alasanku mencintaimu adalah karena suaramu yang merdu. Kini kamu bisu. Karena itu aku nggak lagi mencintaimu"

"Tapi aku pernah bilang kalo aku gak tau apa alasanku mencintaimu, karena aku tau kalo mencintaimu itu gak memerlukan alasan. Karena itu aku tetap mencintaimu."

Cerita di atas menggambarkan cintanya Tuhan buat manusia. Kita ini manusia berdosa. Gak ada satupun hal yang bisa bikin kita layak ketemu sama Tuhan yang kudus. Gak ada satupun alasan yang bisa bikin malaikat penjaga pintu surga mengijinkan kita masuk. Tapi, cinta Tuhan itu "buta". Ia nggak ngelihat dosa kita, ia menebus dan merangkul kita. Ia memberikan nyawanya sekalipun kita menolakNya. Ia mengasihi kita sekalipun kita membencinya! Dan ini bukan cerita dongeng or janji caleg, Dia udah membuktikannya.

Karena itu jangan sia-siakan kasihNya, jangan tolak cintaNya.


By gfreshmagazine





PASTI MENERIMA ASAL PERCAYA
Date : 25 April 2009

Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. (1 Yohanes 3:22)


Pada waktu kita berdoa, apakah kita yakin akan menerima apa yang kita minta? Hari ini banya orang tidak percaya apakah Tuhan mendengar doa mereka. Mereka tidak yakin Tuhan akan menjawabnya. Tetapi Firman Tuhan berjanji bahwa jika kita menaati perintah Allah, hidup kita menyenangkan Dia, kita boleh percaya bahwa kita akan menerima yang kita minta.

Ketahuilah bahwa Firman Allah itu kehendakNya juga. Itu sebabnya sangatlah penting untuk memrioritaskan FirmanNya dalam hidup kita. Ketika kita memegang janji-janji Allah dalam hati dan pikiran kita, janji Allah itu akan mengubah dan membantuk karakter kita. Membuat pola pikir dan hasrat kita sejalan dengan pikiran dan kehendakNYA. Dan ketika kita berdoa seturut kehendakNya, kita akan memperoleh keyakinan bahwa kita akan menerima apa yang kita minta.

Buatlah komitmen untuk menaati FirmanNya dan menyenangkan hatiNya. Ketika kita melakukan hal ini, kita akan melihat tangan berkatNya dalam setiap segi hidup kita. Kita akan diperlengkapi untuk bergerak maju dalam keyakinan dan kemenangan yang sudah tersedia bagi kita!



Copyright © 2009 by Joel Osteen. All rights reserved. Used by permission. International copyright secured.
Renungan harian dari Joel Osteen, bisa Anda dapatkan melalui www.joelosteen.com.
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh J-HOP/GBI Gatot Subroto.




DUA ALASAN UTAMA TUHAN MENGUJI KITA
Date : 24 Maret 2009

Ada dua alasan utama mengapa Tuhan menguji kita. Alasan pertama adalah:

Ujian Menghasilkan Kesabaran/Ketekunan (Yakobus 1:2-3)
Ada ketidakmengertian akan arti "ketekunan". Banyak orang berkata bahwa ini artinya "menunggu." Dalam kamus Webster padahal sebenarnya berarti pencobaan tanpa mengeluh.

Kita tidak senang mendengar orang mengeluh apalagi Tuhan. Tidak hanya itu, mengeluh hanya akan memperburuk masalah. Apapun yang Anda katakan dan fokus bisa menjadi masalah besar.

Tuhan menggunakan ujian dan pencobaan agar membuat kita tekun karena Dia ingin membangun karakter yang baik. Karakter yang baik, akan menjadikan manusia yang bisa Tuhan pakai. Kita menjadi sempurna dan berkelimpahan, tidak kekurangan apapun.

Agar kita Sempurna, Berkelimpahan, dan Tidak Berkekurangan (Yakobus 1:4)
Tuhan kadang mengijinkan badai datang dalam hidup kita untuk menguji supaya Dia bisa menggenapi rancanganNya dalam hidup kita. Yaitu rancangan hari depan yang penuh dengan harapan (Mazmur 107).

Jika Anda sedang mengalami kesulitan hari-hari ini, mohon kepada Tuhan untuk memimpin, menguatkan, dan menolong kita mengerti apa yang sedang Dia ajarkan kepada kita.

Ingat bahwa tidak semua badai datang dari Tuhan. Sering kali kita menciptakan badai itu sediri yaitu ketika kita membuat keputusan yang salah. Hal terbaik yang harus kita lakukan dalam hal ini adalah memohon pertolongan Tuhan agar kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan itu.

Ingat dalam Roma 8:28, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Kuatkan dan teguhkan jika banyak hal tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi kehidupan kita dan mungkin Dia sedang berkarya dalam hidup anda sekarang. Mungkin Anda hanya butuh ketekunan, mungkin juga ketekunan sedang berkarya sempurna di dalamnya, membuat Anda sempurna dan berkelimpahan, dimana Anda tidak akan berkekurangan.


By SecretPlaceOnline

0 comments:

Copyright © 2009 - Choir Gbi Sukawarna Bandung - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template